30 Sep 2025
Memiliki rumah dengan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah pencapaian besar bagi banyak orang. Namun, tahukah kamu bahwa setelah melewati masa Fix maka cicilan kamu bisa naik setelah memasuki bunga floating?
Dengan strategi Take over KPR top up kita dapat menyiasati angsuran yang sudah masuk bunga floating loh.
Take over top up KPR bukan sekadar memindahkan cicilan ke bank lain atau mencari bunga lebih rendah.
Jika dilakukan dengan perencanaan matang, ini bisa menjadi langkah strategis untuk meredam cicilan yang sudah mulai memberatkan bahkan bisa mendapatkan dana Top up untuk keperluan yang lain.
Take over top up KPR adalah proses mengajukan kredit baru untuk melunasi kredit KPR lama, biasanya dengan tujuan mendapatkan suku bunga lebih rendah, tenor lebih panjang, atau pencairan dana tunai dari selisih nilai properti dan sisa utang.
Contoh sederhana: rumah kamu saat ini bernilai Rp800 juta, sementara sisa KPR yang belum lunas tinggal Rp400 juta. Dengan refinancing, bank bisa memberikan pinjaman baru hingga 70 - 80% dari nilai rumah saat ini (misalnya Rp600 juta).
Maka, setelah melunasi sisa KPR lama, kamu bisa mendapatkan dana segar hingga Rp200 juta, yang bisa dialihkan untuk keperluan yang lain.
Meski terlihat menarik, Take over top up KPR bukan langkah yang bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan:
1. Tujuan yang jelas
Take over top up ideal dilakukan jika kamu punya rencana yang konkret. Jangan gunakan dana top up hanya untuk konsumsi, karena kamu tetap punya kewajiban cicilan bulanan.
2. Biaya-biaya yang menyertai
Take over top up biasanya melibatkan biaya appraisal, administrasi, notaris, dan penalti pelunasan KPR lama. Pastikan semua biaya ini masih sebanding dengan kebutuhan kamu.
3. Kelayakan keuangan pribadi
Pastikan rasio utang terhadap penghasilan kamu masih sehat setelah Take over top up. Idealnya, total cicilan utang tidak melebihi 30 - 40% dari penghasilan bulanan.
Sebelum mengajukan KPR Take over top up, sangat disarankan untuk membandingkan penawaran dari beberapa bank. Gunakan platform digital seperti Finloan untuk melakukan simulasi cicilan, menghitung potensi dana tunai yang bisa didapatkan, dan melihat suku bunga terbaru dari berbagai penyedia KPR. Dengan begitu, kamu bisa memilih skema yang paling menguntungkan.
KPR Take over top up bukan sekadar upaya meringankan cicilan, tapi bisa menjadi strategi cerdas untuk menata finansial kamu di masa depan..
Namun, pastikan langkah ini diambil dengan perhitungan matang, tujuan jelas, dan disiplin dalam pengelolaan utang. Jika dimanfaatkan secara optimal, rumah kamu tidak hanya tempat tinggal, tapi juga alat investasi jangka panjang yang terus berkembang nilainya.